HIMITEKINDO

tanggal 27-30 maret ada mukernas Himitekindo di surabaya.Mohon doanya temen-teman agar kami yang berangkat bisa memberikan sumbangsih yang terbaik

Kuliah Perdana Semester Genap

Tanggal 3 Maret 2008 merupakan awal kuliah semester genap bagi seluruh mahasiswa Universitas Diponegoro. Kepastian awal kuliah yang jatuh pada tanggal tersebut sudah diketahui oleh seluruh civitas akademika Jurusan Ilmu Kelautan. Tetapi pada minggu pertama perkuliahan masih belum berjalan efektif. Hal ini sudah menjadi rahasia bersama baik dipihak mahasiswa maupun dosen sendiri. Selain itu adanya penjadwalan kuliah yang selalu berubah menjadi masalah baru lagi untuk penyesuaian perkuliahan yang ada.
Mahasiswa mengeluhkan karena alasan kuliah sudah dimulai, mereka rela meninggalkan keluarganya untuk kembali ke Semarang (bagi yang merantau), ternyata setelah ke kampus kuliah dibatalkan karena dosen yang mengajar tidak hadir. Pada kesempatan lain juga terjadi dimana dosen yang telah siap mengajar, setelah sampai di kelas ternyata mahasiswa tidak ada. Dengan dua contoh kejadian yang ada apakah dapat dikatakan perkuliahan berlangsung?? Tentunya tidak. Perkuliahan terjadi dimana ada dosen yang mengajar juga ada mahasiswa yang hadir untuk mengikutinya.
Hal seperti ini tidaknya menjadikan kekecewaan yang berkepanjangan dan nantinya dapat membuat kita semua frustasi dan akhirnya menjadi gila….(parah banget), dengan kesempatan awal kuliah merupakan saat yang merindukan bertemu teman – teman yang telah hampir sebulan tidak bertemu(mungkin), walaupun kuliah dibatalkan setidaknya mempunyai waktu lebih panjang untuk sekedar ngobrol atau berbagi oleh – oleh dari daerah tempat asal masing – masing.
Efektifitas kuliah semacam ini terjadi hampir di seluruh jurusan yang ada di universitas kita ini. Untuk menanggapinya tergantung bagaimana kita menanamkan sikap disiplin terhadap peraturan. Juga janganlah kita menyalahgunakan amanah besar yang telah diberikan kita sebagai akademisi untuk memajukan bangsa Indonesia.

Kuliah ato Off Road

Mungkin dari judul yang dihadirkan membuat yang membaca menjadi bingung. Apa maksudnya???. Mungkin hal seperti ini sedang kita mengalaminya. Kondisi jalan yang rusak dan berlubang yang disebabkan faktor cuaca (katanya begitu). Dari media televisi, radio, dan cetak banyak terjadi kerusakan jalan. Di Semarang saja ada beberapa titik yang cukup memprihatikan Jalan. Raya Ungaran-Semarang, antara Banyumanik-Pudakpayung, Jalan di Tembalang, antara Graha Estetika sampai Pertigaan Kramas, Jalan raya Mangkang (dalam proses perbaikan), daerah Ronggolawe tenggelam kena rob, dan daerah kota lama dengan jalan paving yang mulai ompong dan rusak sana-sini, terutama jalan Cendrawasih.

Selain jalan dalam kota yang mulai “hancur” juga terjadi di jalan Semarang – Demak yang merupakan satu – satunya akses jalan bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan dan dosen yang akan melaksanankan perkuliahan di Teluk Awur. Jalan yang berlubang sangat membahayakan bagi semua pengguna jalan terlebih kendaraan beroda 2. Lubang di jalan mempunyai diameter bervariasi mulai dari 10 - 50 cm dan kedalaman yang lumayan untuk membuat pengendara motor terjungkal ataupun membuat as mobil/truck patah. Kerusakan jalan ini ditambah dengan truck dan bis melaju dengan kecepatan tinggi membawa resiko lebih bagi pengguna jalan yang lain. Hal ini tidak separah yang hadapi oleh mahasiswa tahun sebelumnya. Di sisi kiri jalan sebelum memasuki kota Demak kita melihat papan peringatan “Hati – hati jalan bergelombang”, tetapi pada tahun ini peringatan tersebut tidak tepat lagi, karena jalan tidak sekedar bergelombang tetapi juga berlubang belum lagi bila hujan turun jalan menjadi berlumpur dan licin.

Cukup memprihatinkan memang yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini yang berkuliah di Teluk Awur. Kita juga tidak tahu sampai kapan kerusakan itu akan dibiarkan begitu saja, tanpa kepastian perbaikan. Semoga saja pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk menghindari hal – hal buruk terjadi. Resiko di jalan yang terlalu besar, itulah konsekuensi yang harus kita hadapi semua sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan untuk semester IV dan V.