Selain jalan dalam kota yang mulai “hancur” juga terjadi di jalan Semarang – Demak yang merupakan satu – satunya akses jalan bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan dan dosen yang akan melaksanankan perkuliahan di Teluk Awur. Jalan yang berlubang sangat membahayakan bagi semua pengguna jalan terlebih kendaraan beroda 2. Lubang di jalan mempunyai diameter bervariasi mulai dari 10 - 50 cm dan kedalaman yang lumayan untuk membuat pengendara motor terjungkal ataupun membuat as mobil/truck patah. Kerusakan jalan ini ditambah dengan truck dan bis melaju dengan kecepatan tinggi membawa resiko lebih bagi pengguna jalan yang lain. Hal ini tidak separah yang hadapi oleh mahasiswa tahun sebelumnya. Di sisi kiri jalan sebelum memasuki kota Demak kita melihat papan peringatan “Hati – hati jalan bergelombang”, tetapi pada tahun ini peringatan tersebut tidak tepat lagi, karena jalan tidak sekedar bergelombang tetapi juga berlubang belum lagi bila hujan turun jalan menjadi berlumpur dan licin.
Cukup memprihatinkan memang yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini yang berkuliah di Teluk Awur. Kita juga tidak tahu sampai kapan kerusakan itu akan dibiarkan begitu saja, tanpa kepastian perbaikan. Semoga saja pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk menghindari hal – hal buruk terjadi. Resiko di jalan yang terlalu besar, itulah konsekuensi yang harus kita hadapi semua sebagai mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan untuk semester IV dan V.
1 komentar:
wah foto dimana aj tu mas.
bener-bener perjalanan smg - jepara memang mengenaskan..
yang untung pabrik sockbreker ama tambal ban.hehhe
Posting Komentar