Pemilihan Ketua Umum HMIK kali ini benar-benar berbeda. Dua hal yang kemudian menjadi sorotan mahasiswa Kelautan adalah yang pertama dari teknis pencalonan nama calon Ketua Umum HMIK dan yang kedua adalah, dalam sejarah Musyawarah Besar HMIK, pemilihan kali ini adalah pemilihan terlama! Musyawarah Besar pemilihan Ketua HMIK berlangsung dari pukul 20.10 WIB dan baru selesai menjelang adzan Shubuh pukul 03.30 WIB. Luar biasa.
Seperti yang sudah dipaparkan, ada yang berbeda dengan teknis pencalonan Ketua Umum HMIK kali ini. Kalau biasanya nama calon ditentukan langsung ketika sidang pemilihan ketua dimulai, kali ini para calon harus mendaftarkan diri dan dengan melengkapi berkas-berkas persyaratan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan hasil sidang Musyawarah Besar pertama pada Senin, 11 Maret 2013 di gedung E FPIK ruang 301 pukul 18.30 WIB – 22.52 WIB. Jadi, setiap angkatan boleh mencalonkan pilihannya sebelum acara musyawarah besar pemilihan ketua umum dilaksanakan pada 14 Maret 2013. Tidak ada batasan jumlah pencalonan untuk setiap angkatan asalkan memenuhi semua kriteria.
Keesokkan harinya, panitia Musyawarah Besar yang merupakan calon-calon pengurus HMIK yang masih dalam tahapan Open Recruitment ini langsung mempersiapkan semua hal yang diperlukan, karena konsep yang telah dirancang oleh panitia berubah semuanya. Formulir di sebar, setiap angkatan dipersilahkan melakukan musyawarah untuk mencalonkan nama. Setelah menunggu hingga H-1 pemilihan ada 4 nama yang diterima panitia Mubes. Nama-nama itu adalah hasil pencalonan dari angkatan dan pengurus HMIK. Nama-nama itu antara lain Esha Etlin Saratoga (Ose 2010), Juli Prasetio (IK 2010), Wahyu Aditya Nugraha (Ose 2010), dan Gempar Tri Asmara (Ose 2010).
“Ini adalah sambutan terakhir dari saya
selaku Ketua Himpunan. Jujur punggung ini seperti telah melepaskan beban
tanggungjawab yang berat. Namun saya belum puas untuk berkumpul dengan keluarga
HMIK ini. Tapi harus ada penurus tanggungjawab ini. Semoga mendapati pemimpin
yang lebih baik dari saya yang benar-benar dapat meminpin himpunan ini”
Muhammad Irfan - Ketua Umum HMIK periode 2012/2013 (Ose 2009).
Kamis, 14 Maret, hari yang ditunggu tiba, sayangnya kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan. Pukul 18.30 semua kesiapan panitia sudah matang, meja registrasi sudah siap menerima tamu undangan, kursi-kursi peserta sidang sudah berjajar rapi dan semuanya sudah siap. Tapi tak seorang undangan pun datang saat itu, hal ini karena hujan lebat yang mengguyur Tembalang dan tentunya Kampus FPIK malam itu. Akhirnya, panitia dan pengurus sepakat untuk memulai acara tepat ketika hujan mereda.
Pukul 19.30 hujan mulai memperlihatkan tanda-tandanya untuk mereda, panitia langsung bersiap diri. Dan benar saja, satu-persatu undangan mulai datang dan memenuhi kolom registrasi dan bangku peserta sidang. Acara Mubes Pemilihan Ketua Umum HMIK ini pun dimulai pukul 20.10 WIB. Sidang malam itu dipimpin oleh Presidium Sidang tetap yang telah dipilih sebelumnya dalam rangkaian acara Musyawarah Besar yang pertama yaitu perumusan AD/ART HMIK. Adapun Alfianto Kusumajathi (IK 2011) sebagai Pimpinan Sidang 1, M. Rifky Maulana (IK 2011) sebagai Pimpinan Sidang 2, dan di notuleni oleh Vinni Nurizky (IK 2011)
Acara dimulai, keempat calon Ketua Umum HMIK maju dan duduk menghadap peserta sidang dengan
memperkenalkan dirinya satu-persatu. Masing-masing dari mereka membacakan visi
misi untuk menjadi Ketua Himpunan yang baru. Tepat
pukul 20.40 WIB sesi tanya jawab untuk para CaKaHim dimulai. Sebelumnya, peserta
forum telah sepakat dengan hanya ada satu CaKaHim didalam ruangan dan sisanya
menunggu giliran diluar forum dengan waktu yang ditentukan oleh peserta sidang. Sesi
tanya jawab ini selesai dengan suasana yang panas. Para peserta ribut tentang
masing-masing pendapat mereka terhadap empat para CakaHim tersebut. Dan mereka
merasa tidak puas atas sesi tanya jawab yang hanya diberi batasan waktu yang
sebentar. Dan dengan perdebatan yang semakin panas dengan kritikan-kritikan terhadap empat CaKaHim.
Semakin malam, suasana didalam persidangan semakin panas akibat kurangnya
peserta sidang dari yang sudah ditentukan dalam kuorum. Tepat pukul setengah duabelas tamu
undangan dan pengurus pun sudah mencukupi kuota yang diharuskan. Sidangpun
kembali dilanjutkan dengan pergantian Pimpinan Sidang 2 oleh Ilhanul Hakim (IK
2010). Dan sidang dibuka dengan
permasalahan waktu tanya jawab sesi 2 ini. Para peserta saling mengajukan
pendapatnya masing-masing dan banyak opsi yang didapat namun tidak ada yang
saling setuju dengan satu opsi. Akhirnya opsi dengan waktu tanya jawab 1x15
menit dan termi selanjutnya. “Dimaksimalkan sampai jam 2 pagi.” Taufan (IK
2007).
Acara dilanjutkan dengan closing statement dari setiap calon Ketua Himpunan. “Pilih sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.” Singkat Wahyu (Ose 2010). “Pilih yang terbaik. Dukung kami, bantu kami sebagai HMIK, kami tidak bisa berdiri sendiri.” Kata Juli (IK 2010). “Kalian punya pendirian masing-masing terhadap kami . HMIK akan terus belajar. Jangan berhenti disini untuk mendukung HMIK.” Kata Esha (Ose 2010). “Saya dicalonkan dan tidak mencalonkan. Saya memang belum siap tapi saya akan banyak belajar tentang HMIK.” Kata Gempar (Ose 2010).
Sesi tanya jawab kedua selesai jauh dari perkiraan, yang tadinya dijadwalkan selesai pukul 24.00 WIB ternyata mundur menjadi pukul 01.00 dinihari akibat ketidakpuasan peserta sidang dengan jawaban para calon. Mereka menginginkan waktu tambahan. Kemudian, setelah selesai sesi tanya jawab yang kedua, calon-calon tadi kembali 'diungsikan' keluar ruangan. Peserta sidang lalu menyepakati pemilihan ini dengan mengeliminasi CaKaHim dan membandingkan kelebihan&kekurangan mereka masing-masing. Suasana kembali memanas, masing-masing peserta sidang mengeluarkan pendapatnya dan membela calon pilihannya supaya tidak dieliminasi.
Sampai akhirnya, pukul 03.15 WIB forum setuju dengan terpilihnya Esha yang masih bertahan dengan beberapa kelebihannya yang menjadikan ia pantas menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa 2013-2014. Dan tepat pukul 03.30 pagi sidang resmi ditutup dengan ucapan selamat dan sambutan kepada saudara Esha Etlin Saratoga.
Dengan terpilihnya ketua baru HMIK, harapan ke depannya adalah memperbaiki komunikasi antara pengurus HMIK dengan anggota HMIK yang tidak lain adalah mahasiswa/i Kelautan. Dan semakin bersinergi dengan seluruh UKK Kelautan. Serta selain itu dapat menjadikan HMIK sebagai lembaga yang benar-benar merupakan wadah aspirasi mahasiswa sesuai dengan visinya.
"HMIK adalah suatu himpunan yang menjadikannya wadah aspirasi seluruh mahasiswa Kelautan khususnya FPIK Undip. HMIK adalah lembaga yang berdiri untuk melayani. Lembaga formal tanpa dibayar. Dengan kemajuan-kemajuan yang diperlihatkan HMIK setiap tahunnya adalah semata-mata untuk membuat masyarakat Kelautan percaya dengan kehadiran HMIK. Kami ada disini untuk diajak bekerja sama, bukan dipandang sebagai sekumpulan orang-orang eksklusif yang paling (sok) tahu. HMIK lahir karena kesamaan visi dan misi pengurusnya, kepedulian pada Kelautan dan keinginan membawa nama Kelautan UNDIP semakin berjaya di luar sana."
(Ika - Tria)